
Dulu data center mungkin hanya dikenal sebagai ruangan besar penuh server. Namun kini, perannya telah berkembang jauh lebih luas. Karena saat ini data center telah menjadi jantung transformasi digital dalam berbagai lini bisnis di era modern. Dengan hadirnya data center, perusahaan dapat menyimpan, memproses, dan mengelola data dalam skala besar bahkan hingga jutaan gigabyte.
Kapabilitas ini memungkinkan pengambilan keputusan berbasis data, mendorong inovasi, dan menciptakan keunggulan kompetitif yang berkelanjutan di tengah persaingan pasar yang kian ketat. Dalam dunia teknologi saat ini, ada lima jenis data center yang masing-masing memiliki karakteristik dan keunggulan tersendiri. Dan berikut penjelasan dari jeni-jenis data center beserta fungsinya:
1. Cloud Data Center
Cloud Data Center merupakan bentuk infrastruktur digital modern yang dioperasikan oleh raksasa teknologi seperti Amazon Web Services (AWS), Microsoft Azure, dan Google Cloud. Jenis data center ini bersifat virtual,sehingga memungkinkan perusahaan menggunakan server, penyimpanan, dan layanan komputasi lainnya tanpa perlu membeli atau mengelola perangkat keras fisik sendiri. Dengan demikian, biaya operasional menjadi lebih efisien, karena tidak perlu melakukan investasi tetap yang mahal. Namun, penggunaan cloud juga menghadirkan tantangan, seperti isu kedaulatan data, latensi, dan kompleksitas pengelolaan biaya saat penggunaan berskala besar.
2. Colocation Data Center
Colocation Data Center adalah solusi ideal bagi perusahaan yang ingin menikmati infrastruktur data center tanpa membangunnya sendiri. Dalam model ini, perusahaan cukup menyewa ruang dan fasilitas seperti listrik, pendingin, dan keamanan dari penyedia layanan.
Model ini memiliki keunggulan yang diantaranya adalah biaya yang lebih terjangkau dibanding membangun sendiri, Keamanan fisik yang tinggi, dan Kemudahan skalabilitas, sehingga mudah menyesuaikan kapasitas sesuai kebutuhan. Model ini membuat perusahaan bisa lebih fokus pada pengembangan bisnis dan teknologi tanpa terbebani urusan teknis infrastruktur.
3. Edge Data Center
Edge Data Center adalah pusat data berukuran kecil yang ditempatkan di lokasi yang dekat dengan pengguna akhir atau sumber data seperti perangkat IoT. Karena ditempatkan dilokasi yang dekat dengan pengguna maka model ini memiliki keunggulan seperti, mengurangi latensi dan memungkinkan pemrosesan data secara real-time.
Model ini sangat Cocok untuk teknologi yang membutuhkan respon cepat seperti mobil otonom, kota pintar, dan industri IoT. Karena pada model ini, data diproses langsung di dekat sumber, tidak perlu dikirim jauh ke pusat data utama, sehingga transmisi menjadi lebih cepat, efisien, dan hemat bandwidth.
4. Enterprise Data Center
Enterprise Data Center dibangun dan dimiliki langsung oleh organisasi besar, seperti perusahaan multinasional atau lembaga pemerintahan. Model ini cocok untuk menangani data yang sangat sensitif, karena model ini dapat memberikan kontrol penuh atas infrastruktur dan keamanannya. Model ini memang memerlukan biaya pembangunan yangbesar dan memerlukan perawatan rutin, namun enterprise data center memungkinkan kustomisasi menyeluruh, terutama untuk kebutuhan kepatuhan dan tata kelola internal.
5. Hyperscale Data Center
Hyperscale Data Center adalah pusat data berukuran sangat besar, dirancang untuk menangani skala komputasi dan data yang masif. Data center ini biasa digunakan oleh perusahaan teknologi raksasa seperti Google, Amazon, dan Microsoft. Yang menarik, meski ukurannya besar dan konsumsi listriknya setara dengan satu kota kecil, hyperscale data center dirancang dengan efisiensi luar biasa. Ini berkat teknologi mutakhir seperti, sistem pendingin inovatif, desain modular, dan penggunaan machine learning untuk mengoptimalkan operasional. Jenis ini sangat ideal bagi perusahaan yang memiliki kebutuhan data dan pemrosesan tinggi secara konsisten.